ASAL USUL TAHUN BARU IMLEK



Tanggal 1 (satu) bulan 1 (satu) penanggalan Imlek atau sering disebut dalam istilah mandarin "Zhen Yue Chue Yi: merupakan hari pertama dalam satu Tahun dan dirayakan sebagai Tahun Baru Imlek atau Hari Raya Musim Semi dipakai karena pada hari itu juga merupakan awal mulainya musim semi dalam satu Tahun. Musim Semi merupakan salah satu musim dari 4 musim di negara-negara yang terletak di bagian yang paling dinantikan. Biasanya perayaan Tahun Baru Imlek ini diramaikan dengan tradisi seperti bersih-bersih rumah 1 minggu sebelum hari H, kemudian menghias rumah dengan dekorasi ala imlek yang identik dengan warna merah, berkumpul bersama keluarga untuk berbagi keceriaan sehingga pembagian angpao. 

Berbicara tentang perayaan Tahun Baru Imlek yang tahun ini jatuh pada tanggal 25 Januari besok, untuk mengetahui asal-usul perayaan ini . Lewat cerita dan kisah legenda dari masa ke masa, kita juga bisa belajar agar bisa lebih menghargai perbedaan ras di negeri kita tercinta, Indonesia.
 Raksasa Nian dan Tradisi Makan Malam Bersama

Menurut legenda, Imlek merupakan perayaan yang dilakukan warga Tionghoa sejak pertengahan abad ke-14 SM, atas kemenangan warga melawan serangan hewan liar yang disebut dengan nama Nian. Nian adalah sejenis Raksasa yang sangat ganas dan tinggal di hutan. Makanan raksasa Nian adalah binatang – binatang liar, burung, serangga dan juga manusia. Semua orang pada saat itu sangat takut dengan raksasa yang ganas ini. Seiringnya waktu, masyarakat menguasai semua kegiatan raksasa ini setiap 365 hari, dia akan pergi di tempat keramaian orang untuk mencari mangsa. Setelah mengetahui kebiasaan raksasa ini, orang-orang mulai melakukan persiapan dan berjaga-jaga untuk menghadapi Raksasa buas ini termasuk tidak tidur pada malam hari yang kemudian disebut istilah “Nian Guan”.

Pada malam yang bersangkutan, setiap keluarga menyiapkan makanan untuk makan malam lebih awal dari biasanya, sehingga tidak ada lagi kegiatan masak memasak di dapur.
Menutup dan mengunci semua pintu baik pintu depan maupun pintu belakang.
Sembunyi dirumah untuk makan malam bersama keluarga atau disebut dengan “Nian Ye Fan”. Karena makan malam ini sangat berbahaya dan beresiko, maka makan malam tersebut akan lebih enak dan special.
Mempersembahkan makanan kepada Dewa dan para leluhur untuk mendapatkan lindungan dari mereka supaya dapat bebas dari ancaman Raksasa Nian.
Saat Makan, semua anggota keluarga duduk membentuk lingkaran sebagai lambang keharmonisan keluarga. Setelah Makan Malam, siapapun tidak berani tidur dan semua anggota keluarga duduk berdekatan supaya tidak takut hingga Fajar, Ayam berkokok menandakan sudah bebas dari ancaman Raksasa Nian.

Dengan demikian kebiasaan Makan malam dan tradisi untuk tidak pada malam Tahun Baru Imlek tersebut berlangsung hingga kini dan menjadi Tradisi Khas Tahun Baru Imlek meskipun saat ini sudah tidak ada ancaman Raksasa Nian lagi. Perasaan takut dan kuatir sudah tidak ada lagi, yang ada adalah perasaan senang, bahagia dan penuh harapan. 




Tidak ada komentar:

SALAH MANUSIAKAH ATAU PENCIPTANYA

Sadarkah teman- teman saat Tuhan memberikan rahmatnya, manusia itu selalu mengeluh bahkan di pakai bercanda dan saat kita manusi...