PASAR LEGENDARIS YANG TAK MATI


Pasar tradisional adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual secara langsung. Bangunan biasanya sederhana berupa kios atau di emperan yang terbuka.  Di pasar kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti ikan, telur, bumbu, sayur, buah dan lain-lain. Pasar ini masih banyak di temukan di Indonesia meskipun banyak ada supermarket yang juga menjual kebutuhan sehari-hari. Sebuah pasar dapat terbentuk karena adanya  penjual dan pembeli, adanya barang atau jasa. Dalam kaitan ini, pasar berfungsi untuk mendekatkan jarak antara konsumen dengan produsen dalam melaksanakan transaksi. Dalam proses tawar menawar, terbangun terkesan keakraban seorang pembeli dan pedagang

Kelebihan pasar tradisional
1. Bisa tawar-menawar harga
2. Langsung bertatap muka dengan pedagang
3. Makanan dan minuman, biasanya tidak ada bahan pengawet.

Kekurangannya pasar tradisional
1. Tempatnya kotor dan jelek
2. Bungkusannya kurang menarik
3. Kualitasnya kurang menarik
4. Persediaan kurang lengkap.

Untuk membawa hasil pertanian, dibutuhkan tenaga kerja, angkut, kuli panggul, dan lain sebagainya. Oleh karena itu siapapun bisa bekerja di pasar karena tidak pernah mengenal usia, latar belakang, gelar dan syarat-syarat lainnya.


Salah satu kegiatan pavorit saya adalah pergi belanja ke pasar tradisional. Kepuasan saya bisa melihat berbagai jenis sayur, buah-buahan, umbi-umbian dan masih banyak lagi yang ada. Selain kepuasan melihat, juga kepuasan saat diperoleh ketika berhasil menawar harga yang sering di lakukan di Indonesia dengan perbedaan harga yang lumayan dibandingkan dengan membeli di pasar swalayan.

Untuk 

HUTAN BAMBU ALA JEPANG DI INDONESIA




Kali ini insan pariwisata ATPI beserta beberapa perwakilan organisasi, Travel Agent akan mengunjungi Desa Wisata dalam acara Edu Famtrip. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8-9 februari 2020. Dari beberapa tempat yang di kunjungi, salah satunya adalah objek Ekowisata Boon Pring hutan bambu ala Jepang di Indonesia yang terletak di jalan Kampung Anyar, Desa Sanankerto, Kecamatan Turen Kabupaten Malang. 

Kata Boon Pring, di ambil dari dua bahasa. Dalam bahasa inggris,"Boon" artinya anugerah, dan "Pring" artinya bambu dalam bahasa jawa dengan kata lain "anugrah yang turun di hutan bambu"menurut warga sekitar desa Sanankerto. Ekowisata Boon Pring merupakan destinasi wisata baru yang tidak dikelola pengusaha atau investor luar, tapi dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di bantu dan didampingi oleh bapak Heri Mujiono dalam pengembangannya. Ekowisata ini berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan masyarakat serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Selain fungsi konservasi, masyarakat desa Sanankerto juga memanfaatkan bambu untuk kayu bakar dan bahan baku membuat gedek sebagai dinding rumah.


Melihat adanya potensi yang dapat digali, masyarakat mulai melakukan perbaikan dan perawatan. Hingga akhirnya menambahkan wahana wisata dan spot foto. Para pengunjung yang datang bisa berkeliling untuk melihat pemandangan wisata Boon Pring ini. Kita akan dimanjakan saat mengelilingi danau di desa Sanankerto. Pengunjung diberi kebebasan dan waktu yang panjang untuk menikmati wisata ini yaitu dari pagi hingga sore hari. Untuk berkeliling di danau, kita bisa menyewa fasilitas yang disediakan ada 2 pilihan :
1. Berkeliling danau menggunakan perahu
2. Berkeliling danau menggunakan sepeda air atau perahu kayuh yang berbentuk angsa. 


Keistimewaan Boon Pring adalah adanya telaga berwarna kehijauan yang sumber airnya berasal dari enam mata air alami. Mata air ini membentuk danau yang jernih. Diantaranya Sumber Adem, Sumber Towo, Sumber Gatel, Sumber Maron, Sumber Seger dan Sumber Krecek.
Penamaan Sumber Adem karena airnya dingin, sedangkan Sumber Gatel dapat membuat gatal-gatal jika ada orang yang mandi di sana. Sumber Toeo dapat mengobati penyakit dan juga sebagai penawar rasa gatal-gatal. Sumber Seger dapat mengobati pegal linu ketika di minum. Sumber Maron menandakan musim kemarau dan Sumber Krecek karena selalu mengeluarkan bunyi "krecek-krecek".

Di area wisata Boon Pring ada juga tempat yang indah di sebut "Pulau Putri Sekar Sari", sebuah pulau kecil di tengah danau. Tempat itu dihubungkan dengan sebuah jembatan sederhana yan menghubungkan dua pulau. Di jembatan ini cocok untuk area berfoto karena pemandangan alam antara hutan rimbun dan sungai. Disana juga terdapat kolam renang airnya cukup bersih karena langsung dari sumber mata air desa Sanankerto.


Pohon bambu yang tinggi menjulang, menyimpan sumber-sumber mata air kehidupan di Sanankerto. Di sisi jalan terdapat warung-warung kecil yang menjual berbagai makanan dan minuman. Karena pohon bambu mendominan daraerah ini, maka daerah ini juga terkenal dengan sayur rebung atau bisa di sebut tunas muda dari bambu. Nama ini sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia sebagai campuran makanan dengan nutrisi yang tinggi. Namun sebagian orang juga mengganggap rebung sebagai makanan yang aneh.

Untuk bisa menikmati beberapa wahana yang ada di wisata Boon Pring kita cukup mengeluarkan Rp. 5000-10000/orang. Nah tunggu apalagi ayo ajak teman, saudara, atau sahabat kalian untuk berwisata di Ekowisata Boon Pring. Jagalah kebersihan alam disana dengan tidak meninggalkan jejak sampah. Biar anak cucu kita nanti bisa menikmati keindahan alam . Share ya bila berkenan terima kasih.

EDU FAMTRIP ALA INSAN PARIWISATA



Salah satu bentuk wisata yang di lakukan oleh penggiat pariwisata ATPI (Asosiasi Tour Planner Indonesia) yang belum lama ini dilaksanakan pada tanggal 8-9 februari 2020, bekerjasama dengan  penggiat pariwisata lainnya seperti IPI (Insan Pariwisata Indonesia) diwakilkan oleh pak Puguh,BWJ(Bursa Wisata Jatim) di wakilkan oleh pak Steven, dan Pak Gatot, ASIPA (Ajang Silahtuhrami Insan Pariwisata) di wakilkan oleh pak Dimas dan pak Candra, PITA (Perhimpunan Travel Agent) di wakilkan oleh ibu Maria Nirmala, APPWS (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Sidoarjo) di wakilkan oleh ibu Rosi, ibu Nanik, Ibu Rini, ibu Eva, ibu Nena, ASPPI (Assosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia) di wakilkan oleh ibu Wulan, dari Indotama Tour di wakilkan pak Kusno, pak Sapuan dari  Gemilang Manunggal Tour, dan  ASIDEWI (Asosiasi Desa Wisata) di wakilkan oleh pak Andi Juwono beserta team adalah Edu Famtrip ke Desa Wisata di daerah Malang dan Lumajang. 

 

Edu Famtrip ini dilakukan dengan tujuan untuk mengenalkan lebih lanjut tentang Desa Wisata serta daya tarik dan potensi apa yang di miliki oleh daerah tersebut agar bisa dikemas dengan baik sehingga mampu mendatangkan wisatawan baik yang domestik ataupun mancanegara.Untuk lebih menarik, biasanya penyelenggara memberikan jamuan sesuai dengan standar dalam meberikan pelayanan agar mereka bisa merasakan langsung pengalaman tidur di homestay atau rumah penduduk ketika berwisata di Desa Wisata. Mengingat pentingnya Edu Famtrip ini, maka disusunlah rundown untuk memudahkan perjalanan yang akan di kunjungi meliputi :

Hari 1
Daerah yang di kunjungi adalah pengolahan Jamur di daerah Tumpang, kemudian berkunjung ke Bonpring dimana konsepnya adalah eco wisata, dilanjutkan dengan acara ramah tamah dan pelatihan paket wisata bersama Pokdarwis.

Hari 2
Dari Bonpring peserta di ajak menikmati indahnya pemandanga Air Terjun Tumpak Sewu yang berada di Kabupaten Lumajang. Setelah semua kegiatan dilaksanakan, maka peserta kembali ke Surabaya.

Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa kegiatan Edu Famtrip ini merupakan salah satu strategi promosi yang baik dalam memperkenalkan potensi pariwisata melalui Travel Agent atau Tour Operator, Jurnalis, Blogger dan Asosiasi lainnya yang bisa memberikan timbal balik agar semakin banyak mengenal dan semakin banyak mengunjungi destinasi wisata di Indonesia.
Nah setelah kalian tau betapa kayanya negeri kita, apakah masih berpikir untuk tidak mencintai negeri sendiri?. Mari gaungkan dan ajak masyarakat untuk mengubah kebiasaan menghabiskan uang di lokasi wisata nun jauh disana. Mulailah berfikir bagaimana memajukan pariwisata daerah kita yang mempunyai potensi alam luar biasa.







SURGA YANG TERSEMBUNYI


Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang memiliki keindahan alam yang luar biasa. Melihat keindahan-keindahan itu,setidaknya yang disajikan destinasi wisata yang tak kalah indah dari keindahan alam di luar negri. Dan inilah keindahan Indonesia yang akan kalian temukan jika keliling Indonesia yaitu salah satunya adalah Air Terjun Tumpak Sewu.
Konon tinggi air terjun Tumpak Sewu sekitar 120 meter. Letak air terjun ini memang tersembunyi. Para wisatawan atau penggunjung cukup berjalan kaki sejauh 400 meter untuk sampai di pos Panorama. Pos ini sendiri di disain oleh pengelola untuk memudahkan para pengunjung mengambil spot foto dimana mungkin ada di antara para pengunjung yang tidak bisa turun namun ingin memiliki foto-foto untuk diabadikan.

Aktivitas yang menarik yang bisa dilakukan adalah tracking dari pos Panorama ke lembah air terjun. Para wisatawan akan melewati jalur yang cukup terjal dan menuruni aliran air terjun kecil. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka para pengunjung harus menggunakan jasa pemandu.
Di lembah ini, wisatawan berjalan melewati tebing-tebing dan menyebrangi aliran sungai. Untuk rute menuju Air Terjun Tumpak Sewu, kalian bisa melalui kota Malang dengan waktu yang di tempuh dari Surabaya sekitar 2 jam. Setelah itu, kalian akan melewati tiga kecamatan, yaitu Bululawang, Dampit, Tirtomoyo, dan Pronojiwo. Untuk bisa menikmati Panorama Air Terjun Tumpak Sewu, wisatawan membayar tiket masuk 10 ribu per orang. Jika ingin menaiki ojek, cukup baya 10 ribu sekali berangkat dari parkiran sampai pos Panorama. Nah dari cerita tersebut, apakah kalian masih meragukan keindahan alam Indonesia ? yuuk ubah kebiasaan menghabiskan uang untuk berwisata yang jauh disana. Tapi mulailah berpikir bagaimana cara mendatangkan wisatawan mancanegara untuk melihat keindahan alam Indonesia.

APAKAH VALENTINE DAY HARUS DI PERDEBATKAN ?


Mungkin  kalian  sudah tidak asing  lagi dengan nama VALENTINE yang banyak di rayakan sebagai hari kasih sayang. Hari Valentine atau disebut juga Hari St. Valentine diperingati setiap tanggal 14 Februari. Hari tersebut lekat dengan hari untuk mengungkap kasih sayang dengan ucapan atau hadiah bagi orang-orang dekat. Valentine berawal dari festival Romawi Lupercalia, yang diadakan pada pertengahan Februari.

Legenda tersebut ada yang mengatakan bermula dari tiga sosok bernama Valentine yang ketiganya meninggal dengan cara yang tidak lazim; Dipenggal, disiksa dan dieksekusi mati. Cerita seorang pastor bernama Santo Valentino yang menikahkan pasangan muda yang saling mencintai secara diam-diam dan kemudian mati dengan cara dipenggal. Para pasangan mengatakan bahwa cerita itu mengisahkan keabadian dan pengorbanan cinta.

Simbol -simbol yang biasa nya melekat adalah Dewa Cinta Romawi dengan gambar hati. Burung juga menjadi simbol valentine karena di bulan februari adalah musim burung kawin. Untuk hadiahnya biasa nya permen dan bunga. Khusus bunga mawar, tiap warna beda maknanya.

Nah dari cerita di atas, yang patut kita ambil adalah bukan latar belakang dr cerita itu atau agama dari cerita itu. Tapi kita harus melihat makna Cinta yang di berikan. Karena cinta itu tulus dan mereka tidak ingin bermain dengan perasaannya, akhirnya mereka menikah. Selain itu yang sangat terlihat perbedaanya adalah zaman itu berbeda dengan zaman kita. 

Coba kita lihat kembali cerita tentang khaisar and Delila, Romeo and Juliet, Adam dan Hawa, Jodha Akbar, Layonsari dan Jayaprana, dan masih banyak lagi kisah cinta yang melegenda di seluruh dunia dengan versi yang berbeda dan nama yang berbeda namun memiliki makna yang sama. 

Apakah kisah cinta yang sejati harus di larang? Bagaimana dengan kehidupan kalian ? Bagaimana kisah orang tua kita yang akhirnya mereka memiliki anak dan keturunan-keturunannya? Haruskah itu di larang ? Sebenarnya jika kita mau bijaksana mengungkapkan, kita tidak harus dengan cara saling menjatuhkan antara agama yg satunya atau keyakinan seseorang dengan cara mencaci maki. Tapi ambilah hikmahnya dari sebuah cerita yang kita sendiri tidak tahu akan kebenarannya

Bijaksanalah menyingkapi dan memaknai, VALENTINE DAY tidak perlu ada larangan. Karena hari kasih sayang itu bisa terjadi kapan saja. Tapi jika tanggal 14 di buat hari yang spesial, itu lebih baik. Agar kita bisa menjadikan momen yang berharga dalam hidup kita. Seperti misalnya 17 agust itu banyak pertempuran, banyak korban. Tapi kita peringati sebagai hari kemerdekaan. Yang kita lihat bukan perangnya. Tapi pengorbanan orang-orang yang berperang. Karena itu mereka di sebut pahlawan. Tanggal 22 sebagai Hari ibu. Apa yg kita lihat? Perjuangannya bukan ? Tgl 30 september, hari di mana banyak korban berjatuhan, tapi tetap kita peringati. Jadi apa bedanya dengan Valentine ? 

Beda pendapat boleh, beda cara pandang boleh. Tergantung dari sisi mana kalian melihat. Tapi bukan berarti hal tersebut di jadikan larangan, dosa atau hinaan. Mari kita belajar menghargai sebuah perbedaan. Sebab perbedaan itu indah jika kita saling menghargai dan bisa toleransi.

.

SALAH MANUSIAKAH ATAU PENCIPTANYA

Sadarkah teman- teman saat Tuhan memberikan rahmatnya, manusia itu selalu mengeluh bahkan di pakai bercanda dan saat kita manusi...