Kali ini insan pariwisata ATPI beserta beberapa perwakilan organisasi, Travel Agent akan mengunjungi Desa Wisata dalam acara Edu Famtrip. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8-9 februari 2020. Dari beberapa tempat yang di kunjungi, salah satunya adalah objek Ekowisata Boon Pring hutan bambu ala Jepang di Indonesia yang terletak di jalan Kampung Anyar, Desa Sanankerto, Kecamatan Turen Kabupaten Malang.
Kata Boon Pring, di ambil dari dua bahasa. Dalam bahasa inggris,"Boon" artinya anugerah, dan "Pring" artinya bambu dalam bahasa jawa dengan kata lain "anugrah yang turun di hutan bambu"menurut warga sekitar desa Sanankerto. Ekowisata Boon Pring merupakan destinasi wisata baru yang tidak dikelola pengusaha atau investor luar, tapi dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di bantu dan didampingi oleh bapak Heri Mujiono dalam pengembangannya. Ekowisata ini berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan masyarakat serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Selain fungsi konservasi, masyarakat desa Sanankerto juga memanfaatkan bambu untuk kayu bakar dan bahan baku membuat gedek sebagai dinding rumah.
Melihat adanya potensi yang dapat digali, masyarakat mulai melakukan perbaikan dan perawatan. Hingga akhirnya menambahkan wahana wisata dan spot foto. Para pengunjung yang datang bisa berkeliling untuk melihat pemandangan wisata Boon Pring ini. Kita akan dimanjakan saat mengelilingi danau di desa Sanankerto. Pengunjung diberi kebebasan dan waktu yang panjang untuk menikmati wisata ini yaitu dari pagi hingga sore hari. Untuk berkeliling di danau, kita bisa menyewa fasilitas yang disediakan ada 2 pilihan :
1. Berkeliling danau menggunakan perahu
2. Berkeliling danau menggunakan sepeda air atau perahu kayuh yang berbentuk angsa.
Keistimewaan Boon Pring adalah adanya telaga berwarna kehijauan yang sumber airnya berasal dari enam mata air alami. Mata air ini membentuk danau yang jernih. Diantaranya Sumber Adem, Sumber Towo, Sumber Gatel, Sumber Maron, Sumber Seger dan Sumber Krecek.
Penamaan Sumber Adem karena airnya dingin, sedangkan Sumber Gatel dapat membuat gatal-gatal jika ada orang yang mandi di sana. Sumber Toeo dapat mengobati penyakit dan juga sebagai penawar rasa gatal-gatal. Sumber Seger dapat mengobati pegal linu ketika di minum. Sumber Maron menandakan musim kemarau dan Sumber Krecek karena selalu mengeluarkan bunyi "krecek-krecek".
Di area wisata Boon Pring ada juga tempat yang indah di sebut "Pulau Putri Sekar Sari", sebuah pulau kecil di tengah danau. Tempat itu dihubungkan dengan sebuah jembatan sederhana yan menghubungkan dua pulau. Di jembatan ini cocok untuk area berfoto karena pemandangan alam antara hutan rimbun dan sungai. Disana juga terdapat kolam renang airnya cukup bersih karena langsung dari sumber mata air desa Sanankerto.
Pohon bambu yang tinggi menjulang, menyimpan sumber-sumber mata air kehidupan di Sanankerto. Di sisi jalan terdapat warung-warung kecil yang menjual berbagai makanan dan minuman. Karena pohon bambu mendominan daraerah ini, maka daerah ini juga terkenal dengan sayur rebung atau bisa di sebut tunas muda dari bambu. Nama ini sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia sebagai campuran makanan dengan nutrisi yang tinggi. Namun sebagian orang juga mengganggap rebung sebagai makanan yang aneh.
Untuk bisa menikmati beberapa wahana yang ada di wisata Boon Pring kita cukup mengeluarkan Rp. 5000-10000/orang. Nah tunggu apalagi ayo ajak teman, saudara, atau sahabat kalian untuk berwisata di Ekowisata Boon Pring. Jagalah kebersihan alam disana dengan tidak meninggalkan jejak sampah. Biar anak cucu kita nanti bisa menikmati keindahan alam . Share ya bila berkenan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar